Wednesday, November 20, 2019

Kendala UMKM Pekanbaru di Era Ekonomi Digital

PEKANBARU - Saat ini Kemajuan teknologi digital telah membuka banyak peluang, kesempatan dan kemudahan bagi pebisnis yang ingin mengembangkan usahanya, salah satunya pada sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) didorong semakin tangguh dalam menghadapi era digital seperti sekarang ini.

Perkembangan UMKM Di Pekanbaru Di Era Digital 


Dalam menjalankan bisnis, pemasaran adalah salah satu langkah penting yang bisa memengaruhi perkembangan bisnis. Pemasaran diperlukan untuk memperkenalkan produk dan jasa yang kamu tawarkan kepada masyarakat luas. berbeda dengan dulu, di era digital ini semuanya juga harus dilakukan secara digital.




Perkembangan di era digital meluncur dengan sangat pesat.hal ini membuat semakin besarnya potensi dan peluang bermunculan yang dapat kamu jadikan sebuah jalan karir di era digital di tahun  ini.

Tips Menghindari Bisnis Gagal di Era Digital – anda boleh semangat untuk wirausaha mengingat semangat bisnis dan membangun usaha di Indonesia sedang tinggi-tingginya beberapa tahun belakangan. Sayangnya, banyak dari bisnis-bisnis tersebut yang berumur pendek dan anda bisa jadi merasa mokal alias malu karena sudah gagal dalam berbisnis. 

Jumlah UMKM Di Pekanbaru


Menjadi jumlah terbanyak dibandingkan dengan jumlah UMKM di kabupaten/kota lainnya di Riau. Data UKM Riau menyebutkan kota mana yang paling tertinggi UMKM-nya di daerah RIAU :

  • Pekanbaru dengan 68.728 UMKM-nya 
  • Posisi kedua Kampar dengan  45.446 UMKM
  • Inhil ( Indragiri Hilir )  dengan 44.891 UMKM 
  • Bengkalis (42.029 UMKM), 
  • Rohil (34.036 UMKM), 
  • Rohul (27.074 UMKM), 
  • Inhu ( Indragiri Hulu ) (26.488 UMKM), 
  • Siak(22.948 UMKM), 
  • Kuansing (21.450 UMKM), 
  • Dumai (20.782 UMKM) 
  • Palalawan dengan 13.824 UMKM

Dari sejumlah UMKM yang tersebar di seluruh kabupaten/kota se-Riau itu, sektor perdagangan dengan 77.156 UMKM menjadi sektor paling diminati dibandingkan dengan jasa (19.656 UMKM), produksi (12.760) dan industri dengan 11.320 UMKM-nya.

Kendala UMKM Pekanbaru di Era Ekonomi Digital




1. Masalah Modal


permasalahan modal juga menjadi kendala dalam mengembangkan UMKM. Selanjutnya perubahan pasar juga menjadi faktor ketiga yang dapat mempengaruhi pengembangan UMKM

Padahal banyak kesempatan untuk mendapatkan modal, tapi karena kemampuan yang belum siap. Lalu ketika itu perkembangan pasar, zaman sekarang yang tidak mampu mengikutinya akan kalah bersaing. Zaman sekarang biasa diatasi lewat sosial media untuk menjadi senjata utamanya.

2. Permasalahan UMKM Juga Lahir dari Banyaknya Pelaku UMKM yang Masih Gagap Teknologi



Lalu, apa kaitannya antara gagap teknologi dengan permasalahan UMKM, Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini melahirkan geliat ekonomi digital yang justru membawa banyak manfaat bagi pelaku UMKM, tidak hanya dalam memasarkan produknya tetapi juga memudahkan proses produktivitas para pelaku UMKM. 

Kehadiran saluran marketplace dan media sosial membuka peluang bagi pelaku UMKM dalam mengenalkan produk mereka ke daerah yang lebih luas. Selain itu, produktivitas UMKM semakin lebih mudah dan efisien berkat adanya perkembangan teknologi, mulai dari melakukan pembukuan secara digital, membayar pajak melalui sistem aplikasi, dan lain-lain.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, salah satu faktor yang menjadi kendala adalah tidak meratanya penyebaran informasi di Tanah Air yang menyebabkan munculnya virus gaptek ini. Selain itu, generation gaptek antara pelaku UMKM yang diwakilkan oleh generasi X dan pelaku UMKM dari generasi milenial melahirkan jarak soal permasalahan UMKM ini.

Ada baiknya pelaku UMKM di usia muda turut mengajarkan atau memberikan penyuluhan terkait teknologi terkini terhadap pelaku UMKM di usia senior. Mereka yang lebih tua juga diharapkan tidak segan untuk bertanya mengenai update terkini di dunia bisnis.

3. Pemasaran Online



Lagi-lagi masih berkutat pada masalah pemasaran. Selain distribusi barang yang sangat terbatas, cara pemasaran online pun juga masih menjadi tantangan UMKM saat ini. Kurangnya pengetahuan sampai dengan adaptasi terhadap internet dan perkembangan teknologi yang dialami pelaku UMKM yang mayoritas didominasi oleh Generasi X ini, menjadi tantangan dan masalah yang harus dibantu oleh anak-anak muda.

4. Perizinan


Kepemilikan badan hukum yang jelas hanya dimiliki oleh segelintir pelaku UMKM. Mayoritas UMKM juga mengalami tantangan di bidang pengetahuan mengenai aspek legalitas dan perizinan, termasuk persyaratan sampai dengan bagaimana proses yang ditempuh dalam proses pengurusannya.